Jumat, 03 Agustus 2012

PETA PITA


PETA PITA
A. Pengertian
Peta Pita adalah gambaran keadaan daerah/wilayah yang dilewati dalam suatu perjalanan yang digambar pada gulungan kertas berbentuk pita.
B. Kegunaan
Kegunaan peta pita sangat erat hubungannnya dengan tujuan dibuatnya peta pita itu sendiri. Tujuan pembuatan peta pita antara lain :
1.    Sebagai pedoman/petunjuk perjalanan
Apabila akan menuju suatu tempat melintasi daerah yang belum dikenal ada kemungkinan akan tersesat. Kalau hal ini terjadi maka dengan bantuan peta pita yang dibuat dengan mudah kembali menuju posisi semula. Dalam hal ini peta pita digunakan terbalik (berlawanan arah dengan proses pembuatannya)
2.    Sebagai dokumentasi perjalanan
Apabila suatu saat akan mengulangi kembali perjalanan melalui daerah yang sama, dengan bantuan peta pita hal ini dengan mudah dilakukan
3.    Sebagai pedoman membuat peta wilayah
Dengan pedoman peta pita dengan mudah dapat membuat peta daerah/wilayah tertentu. Tinggal penyesuaian dengan skala yang diperlukan
C. Perlengkapan
1.    Kertas berupa gulungan
2.    Pensil, penggaris panjang/segitiga, karet penghapus, busur derajat/protractor
3.    Kompas dan jam tangan
4.    Tali (sebagai pengukur jarak), biasanya untuk jarak dekat. Untuk jarak jauh biasanya menggunakan langkah.
5.    Alas dari triplek/alat khusus pembuatan peta pita
Sebagai contoh, alas untuk membuat peta pita sebagai berikut :



http://idut.files.wordpress.com/2011/01/dsc08509.jpg?w=300&h=170
D. Bentuk peta pita
Sebelum dimulai pembuatan peta pita terlebih dahulu disiapkan kolom-kolom pada kertas untuk pembuatan peta pita. Kolom-kolom tersebut bentuknya bermacam-macam tergantung selera si pembuat peta pita. Yang terpenting harus ada kolom untuk nomor, arah, jarak, dan gambar.
Berikut beberapa contoh bentuk kolom peta pita :
Contoh A









No
Arah
Jam
Jarak
Kiri

Kanan
Ket
Dibuat oleh                  : 
Tanggal                       :
Jam                             :
Tujuan Perjalanan       :                                               Tanda Tangan
Contoh B







No
Arah
Jam
Jarak
Keterangan
Kiri
Kanan
PETA PITA
Dibuat oleh                  : 
Tanggal                       :
Jam                             :
Tujuan Perjalanan       :                                               Tanda Tangan
Contoh C








 No
Arah
Jam
Jarak
Ket. Kiri
Kiri Jalan
Kanan Jalan
Ket kanan
PETA PITA
Dibuat oleh                  : 
Tanggal                       :
Jam                             :
Tujuan Perjalanan       :                                               Tanda Tangan
Keterangan
1.    Kolom nomor
Untuk menuliskan nomor urut yang membedakan daerah yang dilalui sesuai dengan arah jalannnya. Dengan kata lain nomor urut  dibuat setiap berganti arah.
2.    Kolom waktu
Untuk mencatat waktu pemberangkatan dan waktu setiap kali berganti arah.
3.    Kolom arah
Untuk menuliskan angka derajat dan untuk membuat simbol panah (arah panah selalu menunjukkan arah utara)
4.    Kolom jarak
Untuk mencatat jarak yang dilalui, dinyatakan dalam meter atau kilometer. Pengukuran jarak dengan menggunakan tali atau langkah.
5.    Kolom gambar/peta pita
Untuk menggambar keadaan daerah di sebelah kiri dan kanan jalan yang dilalui dengan tanda peta yang berlaku pada peta topografi
6.    Kolom keterangan
Untuk menerangkan keadaan daerah yang tergambar pada kolom gambar/peta pita.
E. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1.    Dalam pembuatan peta pita pada setiap perubahan arah (belok) slalu dibuat melintang yang memotong kolom-kolom yang ada kemudian dilanjutkan dengan nomor berikutnya.
2.    Satu baris penggambaran yang meliputi nomor, jam, jarak, arah, gambar peta dan keterangan ditentukan oleh belokan pada titik selanjutnya.
3.    Menggambar peta pita dimulai dari bawah ke atas, bagian yang sudah digambar digulung ke arah belakang.
4.    Perbandingan pada setiap bagian peta pita (perubahan setiap belokan) tidak harus menggunakan skala tertentu.
5.    Tanda-tanda yang digambarkan pada kolom gambar hanyalah yang penting saja, mudah dikenal, tidak perlu semua keadaan medan digambarkan pada kolom tersebut.
6.    Apabila ada tanda-tanda medan ternyata tidak terdapat pada tanda-tanda peta seperti di peta topografi, maka diusahakan menggambar bentuk mirip seperti aslinya.
F. Pengukuran Jarak
Di dalam pembuatan peta pita, pengukuran jarak merupakan hal yang mutlak harus dilakukan. Pengukuran jarak biasanya menggunakan langkah atau bisa juga menggunakan tali, namun ini jarang digunakan karena kurang praktis. Apabila menggunakan langkah sebagai alat ukur, tentu saja harus mengetahui dulu ukuran setiap langkah (satu langkah =…..cm)
Caranya adalah sebagai berikut :
1.    Melangkahlah (langkah normal) lurus ke depan 10 langkah.
2.    Dengan menggunakan meteran, ukur jarak dari awal langkah pertama sampai langkah ke-10 (missal X cm). Jadi ukuran 1 langkah = X : 10 = …..cm



http://idut.files.wordpress.com/2011/01/dsc08513.jpg?w=300&h=143
PETA WILAYAH
A. Pengertian
Peta wilayah merupakan peta yang menggambarkan kondisi wilayah .Peta ini merupakan tindak lanjut dari penggambaran peta pita, karena itu data yang ada peta pita dapat dijadikan dasar penggambaran peta wilayah.
B. Merubah peta pita menjadi peta wilayah.
Caranya adalah sebagai berikut :
1.    Rubahlah semua ukuran jarak ke ukuran skala (sesuai kebutuhan).
2.    Mulailah menggambar dari awal pemberangkatan sesuai tata letak gambar.
3.    Tarik garis tegak lurus (arah utara) melalui titik pemberangkatan.
4.    Melalui titik pemberangkatan tarik garis yang membentuk sudut terhadap garis tegak lurus yang besarnya sesuai dengan yang ada pada peta pita.
5.    Lakukan hal serupa sampai keseluruhan rute perjalanan tergambar
6.    Lengkapi peta tersebut dengan tanda-tanda peta sesuai dengan tanda-tanda yang digambarkan pada peta topografi.
Untuk benda-benda medan yang mempunyai denah seperti jembatan harus digambarkan dengan arah yang tepat. Sedangkan untuk benda-benda yang tidak berdenah seperti pohon, digambarkan dengan arah letak ke utara

2 komentar: